a personal blog about passion by Dwi Putri

Kamis, 02 Juni 2016

Fotografi Human Interest adalah potret dari kehidupan seseorang yang menggambarkan suasana dan menimbulkan simpati dari orang yang melihat. Fotografi ini menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Fotografi ini juga biasanya lebih banyak mengambil gambaran tentang kehidupan individu atau masyarakat biasa yang jarang diulas.
Contoh Gambar Human Interest
Foto di atas diambil dengan candid, dimana orang yang difoto sebagai objek tidak merada sedang difoto. Berikut adalah beberapa pengaturan kamera yang dilakukan untuk menangkap foto di atas.
Judul foto : Penjemur Jerami
Objek       : Fitriani
Lokasi   : Sebelah Gedung Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Diponegoro
Kamera    : Canon EOS 700D
Lensa       : 55mm
Mode        : Auto
F              : f/13
Speed       : 1/400 Sec
ISO          : 400
WB          : Daylight
Fotografi yang kedua adalah fotografi lanskap kota atau cityscape di malam hari. Foto ini mengambil gambaran dan pemandangan perkotaan, lampu jalan, komposisi gedung-gedung, dan cahaya dari lampu dari kendaraan.
Contoh Gambar Night Cityscape
Untuk menangkap foto di atas, dilakukan pengaturan pada kamera sebagai berikut.
Judul foto : Permukiman di malam hari
Lokasi      : Kawasan Gombel
Kamera    : Canon EOS 700D
Lensa       : 24mm
Mode        : Auto
F              : f/4
Speed       : 1/8 Sec
ISO          : 6400
WB          : Evening
Waktu terbaik untuk mengambil foto night cityscape adalah saat "Blue Hour", yaitu 30 menit sebelum atau setelah matahari terbenam. Foto di atas diambil sekitar 30 menit setelah matahari terbenam.

Kamis, 26 Mei 2016

Energi didefinisikan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi terbagi menjadi dua jenis, yaitu energi yang berasal dari fosil dan energi terbarukan. Energi yang berasal dari fosil adalah energi yang ketersediaan sumbernya di alam terbatas, contohnya adalah batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Sedangkan energi terbarukan merupakan upaya untuk mengimbangi penggunaan energi yang berasal dari fosil dan nuklir. Energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami dan prosesnya berkelanjutan.
Energi terbarukan dianggap lebih ramah lingkungan, aman, dan terjangkau masyarakat. Sumber utama dari energi terbarukan adalah energi panas bumi, energi surya, tenaga air, tenaga angin, dan biomassa. Energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung di dalamnya (Saptadji, 2009). Energi panas bumi atau geotermal termasuk energi terbarukan karena siklus produksinya memanfaatkan fluida untuk mengambil panas dari dalam bumi ke permukaan dan fluida tersebut akan diinjeksikan kembali ke dalam tanah untuk proses produksi berkelanjutan.
Energi panas bumi berasal dari energi hasil pembentukan planet (20%) dan peluruhan radioaktif dari mineral (80%). Gradien panas bumi yang didefinisikan dengan perbedaan temperatur antara inti bumi dan permukaannya, mengendalikan konduksi yang terjadi secara terus-menerus dalam bentuk energi panas dari inti ke permukaan bumi. Temperatur inti bumi mencapai lebih dari 5000 0C. Panas mengalir secara konduksi menuju bebatuan sekitar inti bumi. Panas ini menyebabkan bebatuan tersebut meleleh dan membentuk magma. Magma mengalirkan panas secara konveksi dan bergerak naik karena magma yang berupa bebatuan cair memiliki massa jenis yang lebih rendah dari bebatuan padat. Magma memanaskan kerak bumi dan air yang mengalir di dalam kerak bumi hingga mencapai suhu 300 0C. Uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan, dibawa ke permukaan, dan dapat digunakan untuk membangkitkan listrik. Salah satu proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang disebut memiliki potensi besar terhadap kelistrikan Indonesia berada di Sarulla, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Gambar Sistem Panas Bumi
Sumber: www.itb.ac.id, 2009

PLTP di Sarulla ini merupakan proyek pembangunan oleh PT Medco Energi Internasional, Itochu Corporation (Jepang), Kyushu Electric Power Co, Inc. (Jepang), dan Ormat Technologies Co, Inc. (AS), dan untuk setiap kwh listrik yang dihasilkan akan dijual kepada PLN dengan harga $0,4622. Listrik yang dihasilkan diharapkan akan dapat memenuhi 1/3 dari kebutuhan listrik Provinsi Sumatera Utara. Eksploitasi sumur dilakukan dalam tiga tahap, yaitu satu di daerah Silangktan sebesar 110 MW, dua di daerah Namora I Langit masing-masing sebesar 110 MW dan selesai pada tahun 2012.


Gambar PLTP Sarulla Tapanuli Utara
Sumber: www.energitoday.com, 2016

Secara sederhana, PLTP adalah pembangkit listrik tenaga uap. Sama halnya dengan pembangkit listrik tenaga nuklir yang disebut PLTN. Yang membedakan disini adalah bagaimana uap yang akan menggerakkan turbin diperoleh. Pada PLTN, uap diperoleh dengan memasak air dengan menggunakan reaktor nuklir, sedangkan pada PLTP uap diperoleh dengan menggunakan panas bumi.  Sumber panas utama adalah panas dari batuan yang ada di perut bumi. Batuan panas ini digunakan untuk memanaskan air sehingga menghasilkan uap. Uap air tersebut akan naik ke permukaan melalui sumur produksi. Uap yang dihasilkan ini akan dialirkan ke alat konversi panas, lalu dialirkan ke turbin uap. Turbin ini terhubung dengan generator listrik, pemanfaat uap untuk menghasilkan listrik bisa beragam tergantung dari teknologi yang digunakan. Listrik yang dihasilkan akan dikirim ke gardu induk untuk dikirim ke pengguna melalui jaringan transmisi. PLTP Sarulla akan menggunakan jaringan transmisi 150 KV. Reservoir digunakan sebagai penampungan air. Air tersebut dapat berasal dari sungai atau sumber mata air lain. Air ini diperlukan untuk disuntikkan ke dalam perut bumi melalui sumur injeksi.
PLTP Sarulla akan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh ORMAT Technologies, Inc. Perusahaan yang berbasis di Nevada, Amerika Serikat ini bertanggung jawab untuk merancang pembangkit dan akan menyediakan konverter energi (Ormat Energy Converters) ke pembangkit. Perusahaan ini juga berperan untuk mengoperasikan pembangkit tersebut dan bekerja sama dengan perusahaan yang ada dalam satu konsorsium tersebut.
Proyek ini adalah yang terbesar dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap dua, dimana hampir separuhnya (4,9 GW) berasal dari energi panas bumi. Tahapan pertama direncanakan akan beroperasi pada tahun 2016, tahapan kedua pada tahun 2017, dan tahapan ketiga diharapkan akan beroperasi tahun 2018. Gardu induk akan dibangun di desa namora, dan akan ditransmisikan ke gardu Induk milik PT. PLN di Sarulla dengan panjang transmisi ±15 km, dengan menggunakan tegangan 150 Kv. Dengan beroperasinya PLTP ini diharapkan krisis listrik di Sumatera Utara akan berkurang.
PLTP Sarulla menggunakan energi panas bumi yang dianggap ramah lingkungan, namun jika dilihat dari jangka waktu pembangunan sejak perencanaan hingga pengoperasian yang panjang, sulitnya eksplorasi lokasi uap panas, pelapukan pipa-pipa, dan kemungkinan terjadinya pencemaran oleh logam berat masih tetap dapat menimbulkan masalah kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan terhadap energi terbarukan harus tetap mempertimbangkan dampak-dampaknya terhadap lingkungan dan konsumen sebaiknya lebih bijak dalam menggunakan energi untuk mencegah terjadinya krisis energi.




Referensi:
Natsuko, Saeki. 2008. ODA Watch: Proyek PLTPB Sarulla. Dalam www.nindja.org. Diakses pada 08 Mei 2016.
Reno. 2013. The 330 MW Sarulla Geothermal Power Project in Indonesia Signed Project Agreements. Dalam www.ormat.com. Diakses pada 08 Mei 2016.
Saptadji, Nenny. 2009. Sekilas tentang Panas Bumi. Dalam www.itb.ac.id. Diakses pada 08 Mei 2016.





Selasa, 17 Mei 2016

Menurut Peraturan Pemerintah Dalam Negeri No. 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota, kota adalah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang diatur dalam peraturan perundangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. Kota Tarutung merupakan ibu kota dari Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Kota ini dikenal sebagai kota wisata rohani karena menyimpan sejarah tentang penyebaran agama Kristen di Sumatera Utara. Hal ini dapat diketahui dari monumen-monumen seperti tempat wisata Salib Kasih dan patung seorang misionaris bernama Ludwig Ingwer Nommensen.

Kota Tarutung merupakan kecamatan terpadat dengan luas wilayah terkecil di Kabupaten Tapanuli Utara. Jumlah penduduknya pada tahun 2013 adalah 40.620 jiwa dan luas wilayah sebesar 107,68 km2. Sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh BPS, maka Tarutung termasuk dalam Kelas Kota Kecil. Kota kecil adalah kota dengan jumlah penduduk 20.000-100.000 jiwa.
Secara fisik, kota ini dibelah oleh sebuah sungai bernama Aek Sigeaon dengan panjang sekitar 10 km. Sungai ini memisahkan pusat perkotaan yang terletak di sebelah Barat dan kawasan pengembangan di sebelah Timur. Demi kelancaran kegiatan penduduk, sungai ini memiliki dua buah jembatan dengan panjang 25 meter yang menghubungkan kedua bagian kota. Sungai Aeksigeaon membawa keuntungan bagi Kota Tarutung. Sungai ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pasir sebagai bahan bangunan dan pada malam hari, banyak penduduk yang memanfaatkan tepi sungai sebagai tempat untuk membuka warung makan yang selalu ramai oleh pengunjung.

Sebagai ibukota kabupaten, Tarutung merupakan salah satu kota yang dijadikan pertumpuan kehidupan ekonomi. Penduduk kota ini sebagian besar sudah tidak mengandalkan sektor pertanian sebagai kekuatan ekonomi, melainkan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan wiraswasta. Dalam 10 tahun terakhir, kehidupan perekonomian kota ini berjalan dengan baik dan lancar yang dibuktikan dengan adanya sejumlah bank-bank pemerintah maupun swasta, seperti BNI, BRI, Mandiri, dan BCA. Sebagai kota wisata rohani, Salib Kasih adalah tempat wisata yang berpotensi untuk menambah kas daerah, karena Salib Kasih banyak dikunjungi oleh umat Kristen dari seluruh Indonesia. Selain itu, Tarutung juga memiliki tempat wisata lain seperti pemandian air panas dan pemandian air soda alam yang hanya ada dua di dunia, yang kedua ada di Venezuela, Amerika Selatan.
Mayoritas penduduk Kota Tarutung adalah suku Batak Toba yang menganut agama Kristen. Kehidupan sosial masyarakat banyak dipengaruhi oleh kedua faktor ini. Hubungan antar penduduk masih akrab karena adanya tradisi suku Batak yaitu marga dan susunan hubungan kekerabatan antar marga yang diwariskan secara turun-menurun. Penduduk kota yang masih homogen mengakibatkan bentrok atau kerusuhan antar penduduk sangat jarang terjadi.
Kota Tarutung merupakan kota kecil yang memiliki potensi alam dan budaya yang berharga. Kota ini masih tergolong lambat perkembangannya. Hal ini dikarenakan pemerintah belum memaksimalkan pemanfaatan dan pemeliharaan potensi yang tersedia, dan belum tercapainya good governance.


Referensi:

Republik Indonesia. 1987. Permendagri No. 2 Tahun 1987 tentang Penyusunan Rencana Kota. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri.


Badan Pusat Statistik, 2014. Tarutung Dalam Angka 2014. Dalam www.bps.go.id. Diakses pada Senin, 26 Oktober 2015.

Senin, 16 Mei 2016

Halo semua! Saya Dwi Putri Simbolon, saat ini menjalani dunia perkuliahan di Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro. Blog ini akan digunakan untuk berbagi hal-hal yang saya peroleh dari kehidupan sehari-hari, hal-hal yang saya gemari, dan juga mengenai planologi yang sedang saya tekuni saat ini. Saya masih pemula dalam dunia weblog, jadi tentu blog ini akan menjadi sarana untuk belajar dan saya akan sangat senang untuk menerima saran dan masukan untuk perkembangan blog ini. 
Poster ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Komunikasi dengan tema revitalisasi kampung kota. Kampung kota merupakan bentuk permukiman di wilayah perkotaan dengan penduduk yang masih memiliki sifat dan prilaku kehidupan pedesaan dan dengan kondisi fisik bangunan dan lingkungan yang kurang baik, tidak teratur, dan merusak estetika tata kota. Pada poster, saya menunjukkan perbandingan antara kampung kota dan kota besar itu sendiri, yang tentunya sangat berbanding terbalik. Sebuah kota yang sudah berkembang pesat dan maju ternyata masih memiliki kampung yang tertinggal dan tentunya perlu direvitalisasi untuk menghilangkan kesenjangan itu.

Popular Posts