a personal blog about passion by Dwi Putri

Kamis, 26 Mei 2016

Energi didefinisikan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi terbagi menjadi dua jenis, yaitu energi yang berasal dari fosil dan energi terbarukan. Energi yang berasal dari fosil adalah energi yang ketersediaan sumbernya di alam terbatas, contohnya adalah batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Sedangkan energi terbarukan merupakan upaya untuk mengimbangi penggunaan energi yang berasal dari fosil dan nuklir. Energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami dan prosesnya berkelanjutan.
Energi terbarukan dianggap lebih ramah lingkungan, aman, dan terjangkau masyarakat. Sumber utama dari energi terbarukan adalah energi panas bumi, energi surya, tenaga air, tenaga angin, dan biomassa. Energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung di dalamnya (Saptadji, 2009). Energi panas bumi atau geotermal termasuk energi terbarukan karena siklus produksinya memanfaatkan fluida untuk mengambil panas dari dalam bumi ke permukaan dan fluida tersebut akan diinjeksikan kembali ke dalam tanah untuk proses produksi berkelanjutan.
Energi panas bumi berasal dari energi hasil pembentukan planet (20%) dan peluruhan radioaktif dari mineral (80%). Gradien panas bumi yang didefinisikan dengan perbedaan temperatur antara inti bumi dan permukaannya, mengendalikan konduksi yang terjadi secara terus-menerus dalam bentuk energi panas dari inti ke permukaan bumi. Temperatur inti bumi mencapai lebih dari 5000 0C. Panas mengalir secara konduksi menuju bebatuan sekitar inti bumi. Panas ini menyebabkan bebatuan tersebut meleleh dan membentuk magma. Magma mengalirkan panas secara konveksi dan bergerak naik karena magma yang berupa bebatuan cair memiliki massa jenis yang lebih rendah dari bebatuan padat. Magma memanaskan kerak bumi dan air yang mengalir di dalam kerak bumi hingga mencapai suhu 300 0C. Uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan, dibawa ke permukaan, dan dapat digunakan untuk membangkitkan listrik. Salah satu proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang disebut memiliki potensi besar terhadap kelistrikan Indonesia berada di Sarulla, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Gambar Sistem Panas Bumi
Sumber: www.itb.ac.id, 2009

PLTP di Sarulla ini merupakan proyek pembangunan oleh PT Medco Energi Internasional, Itochu Corporation (Jepang), Kyushu Electric Power Co, Inc. (Jepang), dan Ormat Technologies Co, Inc. (AS), dan untuk setiap kwh listrik yang dihasilkan akan dijual kepada PLN dengan harga $0,4622. Listrik yang dihasilkan diharapkan akan dapat memenuhi 1/3 dari kebutuhan listrik Provinsi Sumatera Utara. Eksploitasi sumur dilakukan dalam tiga tahap, yaitu satu di daerah Silangktan sebesar 110 MW, dua di daerah Namora I Langit masing-masing sebesar 110 MW dan selesai pada tahun 2012.


Gambar PLTP Sarulla Tapanuli Utara
Sumber: www.energitoday.com, 2016

Secara sederhana, PLTP adalah pembangkit listrik tenaga uap. Sama halnya dengan pembangkit listrik tenaga nuklir yang disebut PLTN. Yang membedakan disini adalah bagaimana uap yang akan menggerakkan turbin diperoleh. Pada PLTN, uap diperoleh dengan memasak air dengan menggunakan reaktor nuklir, sedangkan pada PLTP uap diperoleh dengan menggunakan panas bumi.  Sumber panas utama adalah panas dari batuan yang ada di perut bumi. Batuan panas ini digunakan untuk memanaskan air sehingga menghasilkan uap. Uap air tersebut akan naik ke permukaan melalui sumur produksi. Uap yang dihasilkan ini akan dialirkan ke alat konversi panas, lalu dialirkan ke turbin uap. Turbin ini terhubung dengan generator listrik, pemanfaat uap untuk menghasilkan listrik bisa beragam tergantung dari teknologi yang digunakan. Listrik yang dihasilkan akan dikirim ke gardu induk untuk dikirim ke pengguna melalui jaringan transmisi. PLTP Sarulla akan menggunakan jaringan transmisi 150 KV. Reservoir digunakan sebagai penampungan air. Air tersebut dapat berasal dari sungai atau sumber mata air lain. Air ini diperlukan untuk disuntikkan ke dalam perut bumi melalui sumur injeksi.
PLTP Sarulla akan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh ORMAT Technologies, Inc. Perusahaan yang berbasis di Nevada, Amerika Serikat ini bertanggung jawab untuk merancang pembangkit dan akan menyediakan konverter energi (Ormat Energy Converters) ke pembangkit. Perusahaan ini juga berperan untuk mengoperasikan pembangkit tersebut dan bekerja sama dengan perusahaan yang ada dalam satu konsorsium tersebut.
Proyek ini adalah yang terbesar dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap dua, dimana hampir separuhnya (4,9 GW) berasal dari energi panas bumi. Tahapan pertama direncanakan akan beroperasi pada tahun 2016, tahapan kedua pada tahun 2017, dan tahapan ketiga diharapkan akan beroperasi tahun 2018. Gardu induk akan dibangun di desa namora, dan akan ditransmisikan ke gardu Induk milik PT. PLN di Sarulla dengan panjang transmisi ±15 km, dengan menggunakan tegangan 150 Kv. Dengan beroperasinya PLTP ini diharapkan krisis listrik di Sumatera Utara akan berkurang.
PLTP Sarulla menggunakan energi panas bumi yang dianggap ramah lingkungan, namun jika dilihat dari jangka waktu pembangunan sejak perencanaan hingga pengoperasian yang panjang, sulitnya eksplorasi lokasi uap panas, pelapukan pipa-pipa, dan kemungkinan terjadinya pencemaran oleh logam berat masih tetap dapat menimbulkan masalah kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan terhadap energi terbarukan harus tetap mempertimbangkan dampak-dampaknya terhadap lingkungan dan konsumen sebaiknya lebih bijak dalam menggunakan energi untuk mencegah terjadinya krisis energi.




Referensi:
Natsuko, Saeki. 2008. ODA Watch: Proyek PLTPB Sarulla. Dalam www.nindja.org. Diakses pada 08 Mei 2016.
Reno. 2013. The 330 MW Sarulla Geothermal Power Project in Indonesia Signed Project Agreements. Dalam www.ormat.com. Diakses pada 08 Mei 2016.
Saptadji, Nenny. 2009. Sekilas tentang Panas Bumi. Dalam www.itb.ac.id. Diakses pada 08 Mei 2016.





0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts