Menurut
Peraturan Pemerintah Dalam Negeri No. 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Kota, kota adalah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang diatur
dalam peraturan perundangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan
ciri kehidupan perkotaan. Kota Tarutung merupakan ibu kota dari Kabupaten
Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Kota ini dikenal sebagai kota wisata
rohani karena menyimpan sejarah tentang penyebaran agama Kristen di Sumatera
Utara. Hal ini dapat diketahui dari monumen-monumen seperti tempat wisata Salib
Kasih dan patung seorang misionaris bernama Ludwig Ingwer Nommensen.
Kota
Tarutung merupakan kecamatan terpadat dengan luas wilayah terkecil di Kabupaten
Tapanuli Utara. Jumlah penduduknya pada tahun 2013 adalah 40.620 jiwa dan luas
wilayah sebesar 107,68 km2. Sesuai dengan kriteria yang ditentukan
oleh BPS, maka Tarutung termasuk dalam Kelas Kota Kecil. Kota kecil adalah kota
dengan jumlah penduduk 20.000-100.000 jiwa.
Secara
fisik, kota ini dibelah oleh sebuah sungai bernama Aek Sigeaon dengan panjang
sekitar 10 km. Sungai ini memisahkan pusat perkotaan yang terletak di sebelah
Barat dan kawasan pengembangan di sebelah Timur. Demi kelancaran kegiatan
penduduk, sungai ini memiliki dua buah jembatan dengan panjang 25 meter yang
menghubungkan kedua bagian kota. Sungai Aeksigeaon membawa keuntungan bagi Kota
Tarutung. Sungai ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pasir sebagai bahan
bangunan dan pada malam hari, banyak penduduk yang memanfaatkan tepi sungai
sebagai tempat untuk membuka warung makan yang selalu ramai oleh pengunjung.
Sebagai
ibukota kabupaten, Tarutung merupakan salah satu kota yang dijadikan pertumpuan
kehidupan ekonomi. Penduduk kota ini sebagian besar sudah tidak mengandalkan
sektor pertanian sebagai kekuatan ekonomi, melainkan bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan wiraswasta. Dalam 10 tahun terakhir, kehidupan
perekonomian kota ini berjalan dengan baik dan lancar yang dibuktikan dengan
adanya sejumlah bank-bank pemerintah maupun swasta, seperti BNI, BRI, Mandiri,
dan BCA. Sebagai kota wisata rohani, Salib Kasih adalah tempat wisata yang
berpotensi untuk menambah kas daerah, karena Salib Kasih banyak dikunjungi oleh
umat Kristen dari seluruh Indonesia. Selain itu, Tarutung juga memiliki tempat
wisata lain seperti pemandian air panas dan pemandian air soda alam yang hanya
ada dua di dunia, yang kedua ada di Venezuela, Amerika Selatan.
Mayoritas penduduk Kota
Tarutung adalah suku Batak Toba yang menganut agama Kristen. Kehidupan sosial
masyarakat banyak dipengaruhi oleh kedua faktor ini. Hubungan antar penduduk
masih akrab karena adanya tradisi suku Batak yaitu marga dan susunan hubungan
kekerabatan antar marga yang diwariskan secara turun-menurun. Penduduk kota
yang masih homogen mengakibatkan bentrok atau kerusuhan antar penduduk sangat
jarang terjadi.
Kota Tarutung merupakan kota
kecil yang memiliki potensi alam dan budaya yang berharga. Kota ini masih
tergolong lambat perkembangannya. Hal ini dikarenakan pemerintah belum
memaksimalkan pemanfaatan dan pemeliharaan potensi yang tersedia, dan belum
tercapainya good governance.
Referensi:
Republik Indonesia. 1987. Permendagri No. 2
Tahun 1987 tentang Penyusunan Rencana Kota. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri.
Badan Pusat Statistik, 2014. Tarutung Dalam Angka 2014. Dalam www.bps.go.id. Diakses pada Senin, 26 Oktober 2015.
0 komentar:
Posting Komentar