a personal blog about passion by Dwi Putri

Selasa, 17 Mei 2016

Menurut Peraturan Pemerintah Dalam Negeri No. 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota, kota adalah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang diatur dalam peraturan perundangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. Kota Tarutung merupakan ibu kota dari Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Kota ini dikenal sebagai kota wisata rohani karena menyimpan sejarah tentang penyebaran agama Kristen di Sumatera Utara. Hal ini dapat diketahui dari monumen-monumen seperti tempat wisata Salib Kasih dan patung seorang misionaris bernama Ludwig Ingwer Nommensen.

Kota Tarutung merupakan kecamatan terpadat dengan luas wilayah terkecil di Kabupaten Tapanuli Utara. Jumlah penduduknya pada tahun 2013 adalah 40.620 jiwa dan luas wilayah sebesar 107,68 km2. Sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh BPS, maka Tarutung termasuk dalam Kelas Kota Kecil. Kota kecil adalah kota dengan jumlah penduduk 20.000-100.000 jiwa.
Secara fisik, kota ini dibelah oleh sebuah sungai bernama Aek Sigeaon dengan panjang sekitar 10 km. Sungai ini memisahkan pusat perkotaan yang terletak di sebelah Barat dan kawasan pengembangan di sebelah Timur. Demi kelancaran kegiatan penduduk, sungai ini memiliki dua buah jembatan dengan panjang 25 meter yang menghubungkan kedua bagian kota. Sungai Aeksigeaon membawa keuntungan bagi Kota Tarutung. Sungai ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pasir sebagai bahan bangunan dan pada malam hari, banyak penduduk yang memanfaatkan tepi sungai sebagai tempat untuk membuka warung makan yang selalu ramai oleh pengunjung.

Sebagai ibukota kabupaten, Tarutung merupakan salah satu kota yang dijadikan pertumpuan kehidupan ekonomi. Penduduk kota ini sebagian besar sudah tidak mengandalkan sektor pertanian sebagai kekuatan ekonomi, melainkan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan wiraswasta. Dalam 10 tahun terakhir, kehidupan perekonomian kota ini berjalan dengan baik dan lancar yang dibuktikan dengan adanya sejumlah bank-bank pemerintah maupun swasta, seperti BNI, BRI, Mandiri, dan BCA. Sebagai kota wisata rohani, Salib Kasih adalah tempat wisata yang berpotensi untuk menambah kas daerah, karena Salib Kasih banyak dikunjungi oleh umat Kristen dari seluruh Indonesia. Selain itu, Tarutung juga memiliki tempat wisata lain seperti pemandian air panas dan pemandian air soda alam yang hanya ada dua di dunia, yang kedua ada di Venezuela, Amerika Selatan.
Mayoritas penduduk Kota Tarutung adalah suku Batak Toba yang menganut agama Kristen. Kehidupan sosial masyarakat banyak dipengaruhi oleh kedua faktor ini. Hubungan antar penduduk masih akrab karena adanya tradisi suku Batak yaitu marga dan susunan hubungan kekerabatan antar marga yang diwariskan secara turun-menurun. Penduduk kota yang masih homogen mengakibatkan bentrok atau kerusuhan antar penduduk sangat jarang terjadi.
Kota Tarutung merupakan kota kecil yang memiliki potensi alam dan budaya yang berharga. Kota ini masih tergolong lambat perkembangannya. Hal ini dikarenakan pemerintah belum memaksimalkan pemanfaatan dan pemeliharaan potensi yang tersedia, dan belum tercapainya good governance.


Referensi:

Republik Indonesia. 1987. Permendagri No. 2 Tahun 1987 tentang Penyusunan Rencana Kota. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri.


Badan Pusat Statistik, 2014. Tarutung Dalam Angka 2014. Dalam www.bps.go.id. Diakses pada Senin, 26 Oktober 2015.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts